BANDUNG BERISIK 2012 – Penampilan Terakhir Beside dan Suguhan Segar Band Anyar

Written By Jodi Avelin on Rabu, 06 Juni 2012 | 23.52


Sebelum jeda Ashar, Down For Life band metalcore asal Solo Jawa Tengah menjadi penampil ketiga di panggung Inferno yang juga menjadi penampilan kedua mereka di Bandung Berisik. Down For Life membawakan materi-materi dari album perdananya, Simponi Kebisingan Babi Neraka yang dirilis tahun 2007 dan lagu-lagu dari album keduanya yang akan segera digelontorkan. Selepas penampilan Down For Life, ada penampilan dari kota tetangga mereka, Something Wrong yang berasal dari Jogjakarta. Grup musik hardcore/metal/punk ini tampil di panggung Holocaust dan sempat membawakan ulang lagu dari Judas Priest yang berjudul Breaking The Law, United Blood dari Agnostic Front, dan Crucified dari Iron Cross. Disamping itu, Something Wrong membawakan materinya sendiri; Semprul dan Modar.
Panggung Apocalypse sendiri menampilkan unit hardcore/punk asal Bandung yaitu Turtles Jr. Aksi Turtles Jr di panggung sedikit mengalami masalah pada output dimana suara bass dan drum mereka terlalu over mengakibatkan suara gitar menjadi tenggelam oleh kedua instrumen tersebut. Setelah dua panggung dihentak oleh d-beat dan hardcore punk, giliran panggung utama diguncang oleh band metalcore gaek asal Ujung Berung, Beside. Unit metalcore yang acara rilis albumnya sempat menghebohkan dunia musik lokal ini tampil terakhir kali dibawah bendera Beside. Beside membawakan lagu-lagu seperti “Dosa Adalah Sahabat”, “The End of Pain”, “Seven Deadly Sin”, “Save Our Survive”, “Testimony Penyesatan”, “New Colony”,  dan “Aku Adalah Tuhan”. Crowd yang tadinya sungkan bergerak di moshpit akhirnya beringas kembali.
Usai Beside tampil di Inferno Stage sisi kanan dan kiri kembali dihantam varian punk. Primitive Chimpanzee asal Malang yang membawakan old school hardcore, dan Deadly Weapon asal Yogyakarta membombardir dengan grindcore. Kuartet “gila” asal Malang, tampil nyentrik dengan menggunakan baju renang wanita (semua anggota Primitive Chimpanzee adalah laki-laki), dan Deadly Weapon berhasil menyuguhkan grindcore dengan shout vocal yang segar.
Sebelum break adzan Isya, grup yang memproklamirkan diri beraliran heavy bamboo, Karinding Attack tampil di Inferno Stage. Dengan nada-nada tradisional, dan komposisi personil dari berbagai band veteran skena Bandung, suguhan segar pun mampu dihasilkan. Membawakan nomor-nomor dari album perdana Gerbang Kerajaan Serigala seperti, “Gerbang Kerajaan Serigala”, “Lapar Mak”, dan “Maaf Kami Tidak Tertarik Pada Politik Kekuasaan”, ensembel ini bahkan membawakan ulang lagu klasik “Refuse, Resist” milik Sepultura.
Setelah Karinding Attack, menurut jadwal akan hadir Dreamer dan Mesin Tempur di panggung Apocalypse dan Holocaust lalu Death Vomit di panggung Inferno. Berturut-turut setelah itu ada Kelelawar Malam, Billfold, dan Forgotten.